Login With Facebook

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
Tampilkan postingan dengan label puisi puisi cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi puisi cinta. Tampilkan semua postingan

SECANGKIR TEH HANGAT BUAT TUHAN

Ku biarkan jiwaku mengalir
Perlahan melewati arus waktu, dalam
Detik demi detik menembus cakrawala. Hingga kealam baqa. Mungkinkah ?...
Ku kenali dunia itu hampa tanpa suara dan
Udara atau bahkan apa pun juga
Hanya ada kebisingan yang tak ku kenali
"Di manakah Kau Tuhan ?" bisik keraguanku
Seraya berpaling pada
Keimana yang terbungkam
Tiba-tiba ada suara laksana firman
Yang menggetarkan isi hatiku
"Tak usah kau mengikuti keraguanmu
Sampai kedunia kesesatan"
Tuhanmu tidak pergi jauh, Ia ada dalam hatimu, jiwamu, dan dalam pribadimu.
Sejenak ku berpikir mungkinkah
Tuhan itu aku ? Ah…menyesatkan.
"Benarkah ?". Bisik keraguanku seraya
Histeris dalam ekstase
"Wahai yang tujuan hidupku hanya pada-Mu
Aku telah pergi jauh sampai keneraka kesesatan
Hanya untuk mencari-Mu
Sampai-sampai perbekalanku habis. Lihatlah !!..
Yang tersisa hanya sepotong roti keimanan
Yang mungkin itu juga sudah basi.
Marilah ke sini, wahai luapan rinduku
Kita bernostalgia menghempaskan rasa rindu


Sambil menikmati sepotong roti dan
Secangkir teh hangat yang kubuat
Dari darah dan dedak-dedak ruhku yang
Mungkin terasa hambar oleh noda dan dosa. Tapi,
biarlah sembahyang dan
istigfar mungkin Akan jadi pelengkapnya".
Tuhan aku ingin bercerita pada-Mu
Jika Kau menganugrahiku umur yang panjang. Maka, aku akan menolaknya
Jika Kau menyediakan satu ruangan di surga
Untuk tempat istriahatku kelak.. Maka,
aku akan tetap menolaknya. Tapi,
jika Engkau memberi tau sesuatu yang
Belum aku ketahui dari-Mu
Maka, itulah tujuanku".

2008

KUTULIS UNTUKMU SAHABAT

Angin tua menampar mukaku
Saat ku kunjungi hatimu
Memar merah jiwa ini
Sempoyongan terampun-ampun

Dengan tergopoh-gopoh
Ku titipkan rasa ini
Pada helaian tak berbaris
Barang kali dihari nanti
Engkau sempat membacanya

Bandung 2008

SERPIHAN-SERPIHAN HARAPAN

DIMATAMU TERSIMPAN
SERPIHAN-SERPIHAN HARAPAN

Dalam setiap ku menatapmu
Teronta rasa dalam kalbu
Membujuk jiwa yang membisu
Untuk bilang aku rindu

Dalam setiap ku menatapmu
Tersemikan harapan rindu
Mewangi di lubuk jiwa
Menggelora bangkitkan asa

Walau waktu bergegas pergi
Memisahkan jarak kita berdua
Namun bayangmu selalu lengkap di mata
Menari di atas panggung sunyi

Dalam setiap ku menatapmu
Ku tau aku masih mencintaimu
Dalam setiap kehampaan waktu
Ku tau aku masih merindukanmu


Bandung 2008