Login With Facebook

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Pamit Rindu Ku

Kita, kau dan aku tuntas melewati pagi-sore bahkan
Malam diguncah kepenatan.
Kebersamaan kita pun padat pada cerita dan kenagan.
Deru ombak modernisasi kembali mendengung,
Bikin Pecah gending telinga kesabaran.
Tapi ini kenyataan,
Kehidupan yang selalu mengingatkan kita.
Bahwa,
Pertemuan tidak selalu milik perpisahan.

Kita, kau dan aku banyak belajar dari kerja,
Omongan atau diam.
Aneh! Sempat juga hati berbunga
Dan pikiran mekar. Asyik! Banyak imbal beri manfaat,
Hingga tahu fungsinya belajar!

Kita, kau dan aku menunggal dalam sebuah dunia,
Di sini, kemarin kita suntuk belajar, mengejar mimpi
Yang tak terbeli.
Menggadai nasib pada rentenir pradaban, sistem kepemilikan.

Kita, kau dan aku diprogram jadual dan waktu,
Semua kini berlalu, di sini berahir seluruhnya.
Biarpun,
Belum tuntas kita wajib pulang
pada kehidupan masing-masing, kembali pada rutin,
Pulang kerumah kita sendiri.

Kini, di sini, pamit rinduku bukan untuk berpisah. Tapi,
Melanjutkan perjalanan, menata hidup untuk sebuah pertemuan abadi


“Selamat Jalan” tidak berarti “Selamat Tinggal”.
Tapi, Perpisahan adalah ruang dalam kehidupan.
Kau harus tahu, di sini, aku setia merawat awal (pertemuan),
Hingga ia tidak pernah bosan dan tak sedetik pun akhir (perpisahan) mencurinya dari ku.
Karena pertemuan denganmu adalah awal sekaligus akhir bagai nafas dalam kehidupan.

Pamit rinduku adalah beribu memori, abadi dalam nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar